A. Judul
“Sistem
Pendukung Keputusan Penyelesaian Masalah Lamanya Pengerjaan Tugas Akhir (TA)
pada Stikom Surabaya Menggunakan Metode Analisis Boston Consulting Group (BCG)”
B. Latar
Belakang Masalah
Tugas Akhir (TA)
merupakan tugas yang paling terakhir yang harus diselesaikan mahasiswa/i Stikom
Surabaya yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma atau
Sarjana Komputer di Stikom Surabaya.
Penyelesaian TA
di Stikom Seringkali banyak mengalami kendala, salah satu kendala yang sering
dihadapi adalah mahasiswa/i tidak mampu menyelesaikan TA tersebut dengan tepat
waktu karena tidak memiliki ide untuk menyelesaikannya. Ketidak mampuan ini dapat
menyebabkan menurunnya jumlah lulusan dan menurunnya akreditasi dari Stikom
Surabaya.
Jumlah mahasiswa
yang masuk dari tahun ke tahun cukup banyak jumlahnya, sehingga apabila
mahasiswa/i angkatan atas tidak mampu menyelesaikan TA tepat waktu, akan
menambah jumlah mahasiswa/i di Stikom Surabaya yang aktif atau dengan kata lain
belum lulus.
Melihat fakta –
fakta dan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka diperlukan adanya suatu sistem
pendukung keputusan untuk menyelesaikan masalah lamanya pengerjaan TA ini.
Metode yang akan digunakan adalah metode analisis Boston Consulting Group
(BCG). Dengan adanya analisis BCG ini
maka diharapkan mahasiswa dapat segera menemukan ide untuk TA mereka dan segera
menyelesaikannya tepat waktu.
C. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan, masalah yang dapat dibahas adalah : bagaimana membuat suatu sistem
pendukung keputusan untuk menyelesaikan permasalahan lamanya pengerjaan TA
akibat tidak adanya ide pada mahasiswa/i Stikom Surabaya dengan menggunakan
metode analisis BCG.
.
D. Pembatasan
Masalah
Batasan masalah
yang diberikan pada sistem pendukung keputusan ini adalah :
1.
Analisis
ini hanya dilakukan pada mahasiswa/i Stikom Surabaya.
2.
Mahasiswa/i
yang dianalisa dianggap sudah menempuh semua mata kuliah, kecuali Tugas Akhir.
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya pembuatan
sistem pendukung keputusan ini adalah :
1.
Untuk
membuat suatu sistem pendukung keputusan untuk menyelesaikan permasalahan lamanya
pengerjaan TA akibat tidak adanya ide pada mahasiswa/i Stikom Surabaya dengan
menggunakan metode analisis BCG.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat
yang didapatkan dengan adanya penelitian ini adalah :
1.
Membantu
mahasiswa/i Stikom Surabaya menemukan ide untuk mengerjakan Tugas Akhirnya.
2.
Membantu
mahasiswa/i Stikom untuk menyelesaikan TA tepat waktu.
G.
Landasan
Teori / Kajian Pustaka
Sistem
Pendukung Keputusan
Decision
Support System atau
Sistem Pendukung Keputusan yang selanjutnya disingkat dalam penulisan ini
menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan, baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan
informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu (Hermawan, 2005).
Pada awalnya Turban & Aronson
(1998), mendefiniskan sistem penunjang keputusan (Decision Support Systems - DSS) sebagai sistem yang digunakan untuk
mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada
kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS
hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta
menggantikan posisi dan peran manajer.
Fase
– fase Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, proses pengambilan
keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain dan kriteria. Ia
kemudian menambahkan fase keempat yakni implementasi (Turban, 2005). Gambaran
konseptual pengambilan keputusan menurut Simon dapat dilihat pada gambar :
1.
Fase
Inteligensi
Inteligensi dalam pengambilan
keputusan meliputi scanning (pemindaian)
lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup
berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang – peluang
masalah.
2.
Fase
Desain
Fase desain meliputi penemuan atau
mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini
meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.
3.
Fase
Pilihan
Pilihan merupakan tindakan
pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat
suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu
tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena
aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang
dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Fase pilihan
meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat
untuk model. Sebuah solusi untuk sebuah model adalah sekumpulan nilai spesifik
untuk variabel – variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah dipilih.
4.
Fase
Implementasi
Pada hakikatnya implementasi suatu
solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru,
atau pengenalan terhadap perubahan.
Definisi implementasi sedikit lebih
rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan
batasan – batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat
suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi
suatu sistem komputer.
Keuntungan SPK
Beberapa
keuntungan penggunakan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002)
:
1.
Mampu
mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
2.
Dapat
merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang
berubah – ubah.
3.
Mampu untuk menerapkan berbagai strategi
yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4.
Pandangan
dan pembelajaran baru.
5.
Sebagai
fasilitator dalam komunikasi.
6.
Meningkatkan
kontrol manajemen dan kinerja.
7.
Menhemat
biaya dan sumber daya manusia (SDM).
8.
Menghemat
waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
9.
Meningkatkan
efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan
dengan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktivitas
analisis.
Metode
Analisis Boston Consulting Group (BCG)
Metode analisis Boston Consulting Group
(BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit
bisnis strategik dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan
perusahaan (Kotler, 2002).
H. Metode
Penelitian
Berikut adalah
metodologi penyelesaian masalah yang digunakan dalam proyek akhir ini.
Pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan metode terstruktur yaitu metode
SDLC (Software Development Life Cycle)
yang berdasarkan jenis waterfall (sommerville 2004) meliputi :
1.
Requirement analysis and definition :
a.
Studi
literatur
b.
Pengumpulan
data
c.
Pembuatan
Knowledge Based mengenai metode BCG
2.
System and Software Design
3.
Implementation and Unit Testing
4.
Integration and System Testing
5.
Operation and Maintanance
I. Jadwal
Kerja
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
||
1
|
Pengajuan
judul
|
√
|
|
|
|
|
|
2
|
Requirement
analysis and definition
|
|
√
|
√
|
|
|
|
3
|
System and
software design
|
|
|
√
|
√
|
|
|
4
|
Implementation
and unit testing
|
|
|
|
√
|
√
|
|
5
|
Integration
and system testing
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
6
|
Operation and
maintanance
|
|
|
|
|
|
√
|
DAFTAR PUSTAKA
Daihani Ddan-Umar,
Widya., 2001, Komputerisasi Pengambilan
Keputusan, PT Elex Media Computindo, Jakarta.
Suryadi, dkk., 1998, Sistem Pendukung Keputusan, Rosda,
Jakarta.